Deteksi Error
Teknik Deteksi Error, Pengamanan Data, Deteksi Error, Jenis jenis teknik deteksi kesalahan, Pengertian Deteksi Kesalahan, Macam-macam Error Detection, Pengertian Error Checking, Pengamanan Data, Deteksi dan koreksi kesalahan pada komunikasi data, Deteksi Kesalahan Data
Media Transmisi data bisa menggunakan:
Media Transmisi data bisa menggunakan:
- Kawat terbuka (Open Wire)
- Kabel jalin ganda (Twisted Pair Cable)
- Kabel Koaksial
- Fiber Optik
- Gelombang Mikro
- Transmisi Satelit
- Infra-red
- Gelombang Radio
Terminologi transmisi
- Point to Point (Hubungan yang terjadi hanya antar pengirim & penerima saja)
- Multipoint (Hubungannya 1 device bisa berhubungan dengan beberapa device)
- Transmisi Serial (Pengiriman data perbit dikirimkan satu per satu)
- Transmisi Paralel (Pengiriman data sekaligus - langsung lebih dari satu bit)
Model transmisi
- Sinkron
*Pengiriman data per block data
*Terdapat perbedaan waktu yang berbeda-beda per karakter
- Asinkron
*Pengiriman data per satu karakter
*Setiap sinkronasi dilakukan per seribu bit data
Dalam transmisi suatu data, data yang ingin ditransferkan sangat bergantung pada kondisi sinyal dan media transmisinya. Ketika sinyal yang dikirim melalui medium tertentu mengalami hambatan seperti distorsi (gangguan karena sistem memberi repond yang salah terhadap sinyal itu sendiri), pelemahan sinyal, serta terbatasnya bandwidth. Kesalahan ini bisa diakibatkan oleh kesalahan dalam hardware, koneksi, network interface, dan noise (Thermal Noise). Akibat dari permasalahan ini, data yang dikirim bisa jadi rusak, terduplikat, berubah, dan bahkan hilang. Jika hilang, maka pengirim harus mengirim ulang data tersebut.
Metode Deteksi Error
1. Parity Check
A. Even Parity (Asinron)
Prinsip: Cek bit bernilai genap atau ganjil; jika genap = 0 dan ganjil = 1
B. Odd Parity (Sinkron)
Prinsip: Cek bit bernilai genap atau ganjil; jika genap = 1 dan ganjil = 0
Kelebihan
*Proses deteksi mudah, cepat dan sederhana
*Implementasi mudah
*Cocok mendeteksi bit dalam jumlah ganjil
Kekurangan
*Tidak dilakukan perbaikan error
*Kemungkinan error juga tinggi
*Tidak bisa mendeteksi bit dalam jumlah genap
2. Checksum
Metode untuk mendeteksi kesalahan dengan menjumlahkan data, lalu mengkonversikannya ke bentuk desimal yang lebih mudah dipahami. Berikut merupakan cara untuk melakukan perhitungan Checksum dari sisi pengirim dan penerima:
Kelebihan
*Implementasinya mudah
*Tingkat keandalan sistem mencapai 90% jika dibanding Parity Check
Kekurangan
*Sistem deteksi error masih lemah (saat pendeteksian data Harus URUT)
*Sistem tidak mampu mendeteksi unit data mana yang error
3. CRC (Cyclic Redudancy Check)
Metode untuk memastikan integritas data dan cek kesalahan data yang akan ditransmisikan.
Setiap block/data asli berukuran "m bit". Lalu data ini dihitung checksumnya, hasil checksum disebut "r bit". Jadi data asli dan checksum (m + r bit) akan dikirim bersamaan.
Pada sisi penerima akan dibandingkan CRC checksum diterima dengan checksum diterima, jika berbeda berarti frame rusak.
Seperti yang dijelaskan diatas, berarti CRC memiliki 3 parameter utama yaitu m bit, r bit, dan m+r bit.
Kelebihan
*Pengiriman data dengan kecepatan tinggi
*Sistem memiliki kehandalan yang tinggi
*Mampu deteksi error dengan panjang kurang dari redudansi bitnya
Kekurangan
*Implementasinya dan Perancangan (Analisa & perhitungan) agak susah
4. Kode Hamming
Metode ini merupakan cara untuk mendeteksi error dan perbaikan kode pesan terkirim. Jadi, kode koreksi error itu algoritma untuk mengetahui letak error sekaligus memperbaiki pesan hingga benar.
Kelebihan
*Solusi untuk pengiriman data berkecepatan tinggi
Kekurangan
*Harus teliti
Comments
Post a Comment